“Jangan meributkan
hal-hal sepele.
Jangan biarkan hal-hal
kecil—rayap kehidupan—merusak kebahagiaan Anda.”
(Dale Carnegie)
Ini adalah
sebuah nasehat lama yang hampir selalu saya temukan dalam buku-buku motivasi.
Nasehat ini mengatakan bahwa diri kita sendiri adalah penentu kebahagiaan atau
kesengsaraan hidup. Kita selalu dihadapkan pada dua pilihan, merespon suatu
kejadian secara positif atau negatif.
Misalkan
suatu ketika kita kehilangan data penting dari flashdisk. Saking banyaknya data penting yang hilang membuat kita
frustasi. Normalnya, kita akan memandang permasalahan tersebut secara negatif.
Kita akan merutuki nasib dan menyalah-nyalahkan diri kita sendiri. Tapi di sisi
lain, betapa pun buruknya keadaan kita masih bisa menanggapi kejadian buruk secara
positif. Setelah kejadian itu, kita mencoba untuk lebih berhati-hati menyimpan
data. Kita yang sebelumnya malas melakukan back
up data, mulai merajinkan diri membuat back
up data. Pad akhirnya, kita pun belajar menjadi pribadi lebih teliti dan
bertanggung jawab.
Merespon
segala kejadian buruk secara positif bukanlah perkara mudah. Dibutuhkan kerja
keras, komitmen, kesabaran, dan kelapangan diri untuk mau berubah. Hal ini
dikarenakan kecenderungan pikiran kita yang lebih mudah melihat sisi buruk
daripada sisi baiknya. Bukankah kita lebih mudah melihat noda hitam di
tengah-tengah kertas putih daripada melihat bagian lain kertas yang masih putih
bersih.
Alangkah sengsaranya
diri ini, jika kita terlampau sering meributkan kekurangan, kelemahan diri,
kesialan nasib, dan kelakuan buruk orang lain tanpa sekalipun mencoba berpikir ke
luar dan mencari cara mendamaikan hati kita dengan pikiran positif. Padahal mendamaikan
hati ketika dilanda masalah adalah poin terpenting agar kita mampu bersabar
menghadapi masalah itu.
Jika sejak
awal kita sudah terbelenggu dalam penyesalan, kekhawatiran, perasaan serba
salah, putus asa, maka sekecil apapun masalah yang kita hadapi akan terlihat
jauh lebih rumit. Segala jalan keluar seakan-akan telah tertutup. Padahal pikiran
negatif kitalah yang menutup jalan keluar itu.
Sejak kecil
kita diingatkan bahwa selalu ada hikmah di balik setiap musibah dan selalu ada
jalan keluar dalam setiap masalah. Dua hal itulah yang harus kita temukan dalam
setiap masalah atau kejadian buruk yang dialami. Untuk itu, mulailah belajar
menyikapi segala permasalahan secara positif dengan merenungi hikmahnya sambil berikhtiar
mencari jalan keluar terbaik.