Subscribe:

Labels

Monday 30 May 2016

Merayakan Kehidupan


Ijinkan aku bertanya padamu,

Jika kamu seorang guru, apakah kamu menjadi guru karena kamu menyenanginya, ataukah karena kamu terpaksa menjalaninya?

Jika kamu seorang perawat, apakah kamu menjadi perawat karena kamu menyenanginya, ataukah karena kamu terpaksa menjalaninya?

Jika kamu seorang sopir ojek, petani, pedagang, tukang sapu, atau profesi apapun, apakah kamu menjalani semua itu karena kamu menyenanginya, ataukah karena kamu terpaksa melakukannya?

Jika dalam hidup ini kamu bisa memilih, tentu kamu akan memilih apa-apa yang kamu senangi. Pada dasarnya kamu lebih senang menjadi hartawan, menjadi orang penting, pejabat, atau setidaknya pegawai negeri. Kamu inginkan semua yang menurutmu bisa membuatmu bahagia. Kamu inginkan kehidupan ini berjalan sesuai keinginanmu. Bahkan diriku pun ingin begitu.

Nyatanya tidak. Kehidupan ini, tidak melulu soal melakukan apa-apa yang kita senangi. Kehidupan ini tidak selalu berjalan sesuai dengan apa yang kita mau. Justru sebaliknya, seringkali kita harus melakukan apa-apa yang tidak kita senangi. Seringkali kita harus menghadapi situasi yang tidak pernah kita harapkan terjadi. Tapi pada hal-hal yang demikian itulah, Tuhan mengajak kita untuk merenungi dan menyelami hakikat kehidupan ini.

Menjadi pedagang, misalnya. Boleh jadi kamu akan berpkir "Oh tidak, menjadi pedagang? Pedagang itu susah, serba tidak pasti, serba prihatin. Lebih banyak rugi daripada untung. Kalau ketemu kawan lama, bisa gengsi aku mengakuinya. Inginku ya jadi pegawai saja, lebih bermartabat, lebih berpangkat, kerja juga enak, tiap bulan dapat gaji dan tunjangan segala macam."

Tapi pernahkah kamu berpikir, bahwasanya justru karena berdaganglah, tanpa sadar kamu memberi lebih banyak manfaat.

Dengan berdagang itu, kamu cukupi kebutuhan banyak orang yang membutuhkan. Kamu beri kemudahan pada banyak orang untuk mengenyangkan perutnya. Kamu ringankan beban mereka yang "papa" dengan sengaja mengambil laba yang sedikit. Bahkan sekali dua, kamu rela dihutangi, saat pelangganmu kehabisan uang sementara anak-anaknya menangis kelaparan di rumah. Jika kamu ikhlas melakukan semua itu, boleh jadi ada lebih banyak "kebaikan" yang kamu peroleh, yang belum tentu kamu terima jika kamu memilih menjadi pegawai.

"Karena dalam hidup ini, boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal itu amat baik bagimu. Pun boleh jadi kamu menyenangi sesuatu, padahal itu amat buruk bagimu."

Hidup ini tak melulu soal materi. Hidup ini tak selalu tentang mendapatkan apa-apa yang kita inginkan. Hidup ini tak selalu tentang melakukan apa-apa yang kita senangi. Jika hidup hanya tentang melakukan apa-apa yang kita senangi dan mendapatkan apa-apa yang kita inginkan, bukankah kita tak jauh beda dengan bayi?

Maka, ikhlaslah. Belajarlah mensyukuri hal-hal kecil dalam hidup ini, sekalipun hanya helaan nafas atau seulas senyum dari bibir mungil anak-anak kita. Menjadi apapun dirimu sekarang, jalanilah itu, sebagai wujud "pengabdianmu". Hargai dirimu dan mulailah menebar manafat bagi sesama. Bukankah sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling banyak manfaatnya?


2 comments:

Mochammad Azka Taufiq Reyzany said...

Yupz itulah pentingnya bersyukur. jadi guru bersyukur, jadi seorang pedagang, petani bersyukur juga.
Toh mereka juga memberi manfaat bagi orang lain.
Betul setuju sama semua point diatas !!

jacieleqadir said...

Casinos Near Me | Oklahoma Casino Guide
List of 마블 슬롯 Near Me Casinos Near Me · 강원랜드 1. Highway 40, Paradise, 사다리사이트 OK 74641 · 2. Harrah's Ak-Chin Casino, OK 73264 · 3. Sycuan Casino, OK 73264 벳 365 코리아 먹튀 · 4. Planet 7 스보벳 Casino, North Hollywood

Post a Comment