“Terkadang, sesuatu yang benar di matamu,
belum tentu benar di mata orang
lain.”
Cukup lama blog ini mengalami
hiatus (lagi). Untuk kesekian
kalinya, ada bulan yang hilang di archive
blog ini. Ya, di bulan yang hilang itu, saya sibuk dengan “pencarian.”
Ada banyak sekali pertanyaan yang mengusik saya dalam beberpaa minggu terakhir.
Tentang cinta, tentang karya, tentang karir, tentang mati, tentang hidup, tentang
manusia, tentang kepedulian, tentang ego, tentang panggilan hidup,
sampai-sampai tidak bisa saya sebutkan satu per satu di sini.
Saya merasakan begitu banyak pertentangan dalam kehidupan
ini. Sesuatu yang berjalan seharusnya, tidak berlaku dalam realitas. Seringkali
realitas yang ada justru menyeleweng dari tataran yang seharusnya. Orang bilang
rajinlah beribadah agar terhindar dari perbuatan keji dan munkar. Tapi kenyataannya,
ada juga orang yang rajin beribadah tapi kata-kata dan perilakunya menyakiti pihak
lain. Orang bilang bersabarlah dalam menghadapi kemiskinan, padahal yang memberi
nasihat tidak pernah sekalipun merasakan kelaparan. Orang bilang sekolah-lah tinggi-tinggi,
agar kelak menjadi orang sukses. Realitasnya, tidak sedikit lulusan perguruan
tinggi yang menganggur.
Semuanya serba kontradiktif. Penuh pertentangan. Tidak ada
pencerahan di sana. Yang ada malah keruwetan yang semakin kusut untuk
dipikirkan. Saking ruwetnya, sampai-sampai saya harus menegaskan: “BERHENTILAH
mendengarkan omongan orang!” Ya, sampai taraf tertentu kita tidak bisa melulu
mendengarkan kata-kata orang lain. Sebuah nasihat, atau sesuatu yang dianggap
orang baik, belum tentu benar-benar baik. Kita perlu mengolah nasihat itu,
mencocokkannya dengan realitas yang ada, barulah kemudian kita refleksikan, apakah
nasihat itu relevan dengan masalah kita atau tidak.
Kita lihat dunia ini dipenuhi kata-kata bijak, petuah,
nasihat, motivasi. Sebagian orang malah menjadikan “nasihat” sebagai barang
dagangannya. Mereka berkeliling dari satu forum ke forum lain, bercakap tentang
keadilan, tentang kesetaraan, tentang iman, perjuangan, dan dengan berapi-api
mengobarkan motivasi serta harapan dalam benak “para jamaahnya.” Ironisnya,
apa-apa yang mereka omongkan secara berapi-api itu justru tidak dipraktekkan
dalam kesehariannya. Mereka hanya menjual “nasihat” pada “para jamaah” yang
merasa butuh nasihat. Padahal hakikatnya, nasihat atau motivasi yang diberikan
orang lain sama halnya dengan “candu” jika tidak diimbangi dengan tindakan dan
usaha nyata! Untuk sesaat, mendengarkan nasihat atau meminta motivasi dari
orang lain membuat kita merasa lega. Beban yang menghimpit bahu terasa lebih
ringan. Tapi itu hanya efek temporer. Sekembalinya dengan rutinitas dan
realitas kehidupan nyata, apa-apa yang diomongkan tidak semudah yang dilakukan.
Di bulan yang hilang, saya berkeliling mencari “kebenaran.”
Saya berharap akan menemukan penjelasan tentang kebenaran itu di suatu tempat. Pada
akhirnya saya sadar bahwa kebenaran bukan monopoli manusia. “Kebenaran” mutlak
milik Tuhan Yang Maha Mengetahui segala sesuatu. Bagi manusia, seringkali kebenaran
menemui relativitasnya sendiri. Apa yang kita anggap benar, belum tentu benar
di mata orang lain. Begitu juga apa yang orang lain anggap benar, belum tentu
benar di mata kita. Relatif. Tergantung dari sudut mana kita melihat.
Dan karena itu, bisa saja manusia melakukan kekeliruan dalam
hal yang mereka anggap benar. Itu sebabnya manusia disarankan untuk terus-menerus
saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran. Karena bagaimanapun sebuah
nasihat tetap penting dalam kehidupan sosial manusia. Hanya saja, dibutuhkan kearifan
dan keterbukaan pemikiran dalam menyikapi nasihat itu. Di samping kerendahan
hati untuk melihat nasihat dari berbagai sudut pandang. Saya rasa itulah jalan
terbaik daripada sibuk berkonfrontasi di tengah kebenaran yang semakin rancu di
masyarakat. []
1 comments:
The best casinos with video poker machines - DRMCD
Best 당진 출장마사지 casinos with video poker machines · Best casinos with video poker · Top 고양 출장마사지 5 casinos with slot machines 사천 출장마사지 · Best casinos with 성남 출장안마 table games 공주 출장안마 · Best casinos with video
Post a Comment