Subscribe:

Labels

Wednesday 10 June 2015

Surat Kecil dari Ayah

Dear Rizal...

Nak, manusia hanya diizinkan ‘tahu’ tentang masa depannya—tahu tentang apa-apa yang harus dipersiapkan untuk membuat masa depannya berjalan lebih baik. Tapi ketahuilah bahwa tak seorang pun tahu takdir apa yang akan menimpanya kelak. Itu mutlak kuasa Tuhan. Tuhan tak pernah menyuruh manusia untuk duduk manis mengharap takdir terbaik mendatanginya. Tuhan meminta kita untuk berupaya seikhlas dan semampunya.

Bahkan Ayah pun tak tahu kalau kau akan mengalami kecelakaan itu. Ayah juga tak pernah mengharapkan kau harus menanggung takdir ini. Semua itu di luar kuasa Ayah, Nak. Bila Tuhan telah berkehendak, maka tugas kita adalah menjalani. Tak perlu banyak protes karena kita harus yakin bahwa selalu ada tujuan dan hikmah dari semua ketentuan-Nya. Karena tak satu pun ciptaan-Nya yang sia-sia.

Sekarang, lihatlah dirimu, Nak. Syukurilah apa-apa yang telah kau miliki saat ini. Syukurilah kedua telingamu yang dengannya kau masih bisa mendengar banyak nasehat. Syukurilah kedua matamu yang dengannya kau masih bisa membaca. Syukurilah kedua tanganmu yang dengannya kau masih bisa makan, menulis, dan memberi sedekah pada orang lain. Dan yang terpenting syukurilah dirimu sendiri yang hari ini masih diperkenankan Tuhan untuk belajar menerima takdir lebih dari siapapun.

Bersyukurlah, Nak. Dan rayakan setiap kemenangan-kemenangan kecil hari ini agar kau selalu percaya bahwa masih ada harapan untuk hari esok sekalipun kau menjalaninya dengan tetap ‘berpijak’ di tempat dudukanmu sekarang. Ayah selalu percaya padamu, Nak. Ayah akan selalu bangga padamu...

ttd

Ayah