Dear
Rizal...
Nak, manusia hanya diizinkan ‘tahu’ tentang
masa depannya—tahu tentang apa-apa yang harus dipersiapkan untuk membuat masa
depannya berjalan lebih baik. Tapi ketahuilah bahwa tak seorang pun tahu takdir
apa yang akan menimpanya kelak. Itu mutlak kuasa Tuhan. Tuhan tak pernah
menyuruh manusia untuk duduk manis mengharap takdir terbaik mendatanginya.
Tuhan meminta kita untuk berupaya seikhlas dan semampunya.
Bahkan Ayah pun tak tahu kalau kau akan
mengalami kecelakaan itu. Ayah juga tak pernah mengharapkan kau harus
menanggung takdir ini. Semua itu di luar kuasa Ayah, Nak. Bila Tuhan telah berkehendak,
maka tugas kita adalah menjalani. Tak perlu banyak protes karena kita harus
yakin bahwa selalu ada tujuan dan hikmah dari semua ketentuan-Nya. Karena tak
satu pun ciptaan-Nya yang sia-sia.
Sekarang, lihatlah dirimu, Nak. Syukurilah
apa-apa yang telah kau miliki saat ini. Syukurilah kedua telingamu yang
dengannya kau masih bisa mendengar banyak nasehat. Syukurilah kedua matamu yang
dengannya kau masih bisa membaca. Syukurilah kedua tanganmu yang dengannya kau
masih bisa makan, menulis, dan memberi sedekah pada orang lain. Dan yang
terpenting syukurilah dirimu sendiri yang hari ini masih diperkenankan Tuhan
untuk belajar menerima takdir lebih dari siapapun.
Bersyukurlah, Nak. Dan rayakan setiap
kemenangan-kemenangan kecil hari ini agar kau selalu percaya bahwa masih ada
harapan untuk hari esok sekalipun kau menjalaninya dengan tetap ‘berpijak’ di
tempat dudukanmu sekarang. Ayah selalu percaya padamu, Nak. Ayah akan selalu
bangga padamu...
ttd