Subscribe:

Labels

Wednesday 17 February 2016

9 Tips Memilih Jurusan Kuliah


Tidak ada takdir, selain yang kita pilih.
( @noffret )

Sekitar dua tahun yang lalu, saya masih menjadi mahasiswa semester akhir (selanjutnya disingkat: MSA) di sebuah perguruan tinggi di Jogja. Saat itu, para MSA jamak bertanya: “Mau kerja apa setelah lulus nanti?” Mereka pun mulai mengkhawatirkan banyak hal. skripsi yang belum kelar, keinginan untuk segera mencari uang sendiri, sampai penyesalan karena keliru memilih jurusan.

Beberapa teman saya sesama MSA memang pernah mengeluh salah jurusan. Entah karena masalah prospek kerja atau karena ketidaksesuaian antara minat dan jurusan yang dipilihnya. Mendengar keluh kesah itu, dalam hati saya membatin, kenapa mereka baru memperkarakan pilihan jurusannya sekarang? Kenapa mereka baru memikirkan hal sepenting itu di saat semua sudah sangat terlambat?

Salah jurusan bisa berdampak pada jatuhnya motivasi kuliah. Karena itu, jangan heran jika mahasiswa yang salah pilih jurusan lebih akrab dengan masalah akademik, mulai dari tugas-tugas kuliah yang mangkrak, IPK mengkhawatirkan, skripsi tak kunjung selesai, hingga ancaman di-drop out (DO) dari kampusnya. Kalian bisa membaca tulisan saya tentang mahasiswa-mahasiswa yang salah jurusan di sini.

Untuk itu, saya merasa perlu menuliskan hal ini agar kalian tidak mengalami “Salah Jurusan.” Lagipula, hal ini urgent sekali agar uang puluhan sampai ratusan juta yang kalian bayarkan tidak sia-sia.

*   *   *

1.  Kenali Minat dan Bakatmu
Poin pertama ini adalah poin terpenting. Mengingat biaya kuliah tidak sedikit, akan lebih aman jika kalian memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat. Jika kalian merasa berbakat di bidang desain, pilihlah jurusan seni. 

Jika kalian berbakat di bidang sains, maka pilihlah jurusan yang berkaitan dengan sains. Kuliah di jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat akan membantu kalian dalam menjaga motivasi kuliah. Hal ini penting untuk menghindari resiko “kuliah mangkrak,” entah karena nilai akademis yang buruk atau karena hilangnya motivasi kuliah. 

Berjudi dengan memilih jurusan yang tidak sesuai dengan minat dan bakat sangat tidak disarankan!


2.  Jadi PNS atau Pengusaha?
Berharap kuliah agar bisa diterima PNS hampir menjadi ‘utopia’ saat ini, apalagi dengan adanya moratorium PNS. Kalau pun pemerintah membuka penerimaan CPNS, persaingan di tiap posisi akan sangat ketat. Satu posisi bisa diperebutkan hingga ratusan pelamar (peluang lolos pun bisa jauh lebih kecil daripada SBMPTN). 

Sebaliknya, jika kalian mantap menjadi seorang pengusaha atau berkecimpung dalam industri kreatif, maka pilihlah jurusan yang sekiranya dapat mengasah keterampilan kalian di bidang itu.


3.  Pertimbangkan Prospek Jurusan
Jika kalian memang ngebet ingin langsung bekerja setelah lulus, ada baiknya kalian mendaftar ke perguruan tinggi yang menyelenggarakan ikatan dinas seperti STAN, STIS, atau STPN. Hanya saja, kalian butuh lebih dari sekedar belajar untuk bisa menembus perguruan tinggi tersebut karena seleksi masuknya sangat ketat.  

Jika kalian merasa inferior duluan, maka pilihlah jurusan yang sekiranya membekali kalian dengan keahlian dan keterampilan yang bisa langsung digunakan untuk mencari penghasilan setelah lulus. Misalnya, kalian bisa memilih jurusan bahasa asing untuk kemudian membuka jasa penerjemah atau kursus bahasa asing. Kalian juga bisa memilih jurusan tata boga untuk kemudian menjadi seorang chef  dan membuka restoran sendiri.


4.  Perhatikan Nilai Akreditasi Jurusan
Nilai akreditasi setidaknya memberikan gambaran kualitas dan reputasi sebuah jurusan. Pilihlah jurusan yang berakreditasi minimal B. Jangan mudah mengalah pada prinsip “sing penting kuliah.” Nilai akreditasi ini perlu dipertimbangkan karena tidak sedikit lowongan kerja yang mensyaratkan nilai akreditasi minimal.


5. Pertimbangkan Jarak dan Ongkos Kuliah
Jika kalian sudah mendapat gambaran ingin kuliah di mana, kalian bisa mulai mempertimbangkan jarak dan ongkos kuliah. Pikirkan, apakah nanti kalian ingin nge-kos, mengontrak rumah, numpang di rumah saudara, atau menjadi komuter yang bolak-balik berkendara dari rumah ke kampus. 

Pertimbangkan juga ongkos kuliahnya. Biasanya, SPP di perguruan tinggi negeri lebih murah daripada di swasta. Perhatikan juga biaya per SKS-nya karena di beberapa jurusan terdapat biaya tambahan untuk setiap SKS yang diambil mahasiswanya.


6.  Komunikasikan dengan Orangtua
Seringkali terjadi ketidakcocokan antara jurusan pilihan anak dan jurusan pilihan orangtua. Ada tipe-tipe orangtua yang mengharuskan anaknya kuliah di jurusan tertentu meski si anak merasa tidak cocok. 

Dalam hal ini, kita perlu melobi orangtua dengan pendekatan persuasif. Yakinkan orangtua kalian bahwa jurusan yang kalian pilih tidak keliru. Gunakan argumen-argumen objektif seperti bagaimana prospek jurusan yang kalian pilih dan betapa kalian menyukai kuliah di jurusan itu. 

Komunikasi dengan orangtua juga penting untuk membahas masalah lain seperti biaya kuliah dan akomodasi anak selama kuliah.


7. Belajar Mulai dari Sekarang!
Saya rasa poin ini tidak perlu dijelaskan. Gunakan semua sumber daya yang kalian miliki. Membaca buku-buku, mengerjakan soal latihan, belajar kelompok, mengikuti try out, bimbel, semua itu harus kalian lakukan atas kesadaran kalian sendiri. Berhenti menunda-nunda dengan bermalas-malasan. Tidak ada waktu lagi, kalian harus belajar mulai dari sekarang!


8. Fokus!
Lakukan semua persiapan dengan fokus. Saat kalian belajar, matikan TV dan pinggirkan ponsel pintarmu. Jangan biarkan bunyi ‘cenung…’ ‘cenung…’ notifikasi mengacaukan konsentrasi belajarmu. Ingat, sudah tidak ada waktu lagi untuk menunda!


9. Berdoa
Berdoa adalah salah satu unsur terpenting dalam kehidupan umat beragama. Segala bentuk peribadatan mensyaratkan pelakunya untuk berdoa—memohon kebaikan dan pertolongan Tuhan. Dengan ikhlas berdoa, setidaknya hati kita menjadi lebih damai. Kita pun menjadi lebih siap menerima segala bentuk kesuksesan maupun kegagalan.

*   *   *

Enam tahun lalu, saya juga merasakan kegamangan yang sama. Memilih jurusan kuliah lebih dari sekedar gengsi. Anggaplah ini urusan hidup dan mati. Pilihlah dengan sepenuh kesadaran dan keyakinan bahwa pilihan yang kalian ambil adalah yang terbaik. 

Terima segala pahit manis dari pilihan hidup yang diambil agar tidak ada lagi sesal di kemudian hari—agar tidak ada lagi yang berkata “seandainya dulu aku begini…begitu…” Karena takdir yang kalian dapatkan hari ini adalah buah dari pilihan-pilihan yang telah kalian ambil di masa lalu.



NB: Semua yang saya tulis di sini adalah hasil interpretasi pengalaman pribadi. Karena itu jika ada yang ingin men-share tulisan ini atau menuliskannya di media lain, mohon mencantumkan sumber link-nya di blog ini.

2 comments:

Robby Haryanto said...

Wah, kebetulan nih tahun depan (Insya Allah) gue lulus. Semoga tips-tipsnya bermanfaat buat anak-anak SMA yang mau lulus dan melanjutkan ke dunia kuliah

Hatake Niwa said...

@robby:
semoga dilancarkan usahanya Rob, mulai dari UN sampai lolos ujian seleksi masuk kampus yang diinginkan.

Post a Comment