Subscribe:

Labels

Thursday 14 August 2014

UNFOLLOW Mbakyu Ngadiyah

Beberapa jam yang lalu saya sempat mem-follow akun salah seorang member IDOL GROUP terkenal di Indonesia. Sebut saja member Idol kita yang satu ini namanya Ngadiyah. Nggak usah sebut merk aslinya ya (daripada kena bully fans-nya). Saya sempat penasaran juga dengan akun twitter Ngadiyah yang di-share teman saya. Kemungkinan besar teman saya ini fans-nya si Ngadiyah ini. Baru beberapa menit setelah saya follow, saya mulai bergerilya menscroll timeline si cewek yang boleh dibilang sudah punya basis fans yang lumayan banyak ini.

Perhatian saya jelas tertuju pada foto-foto selfie yang diunggah Ngadiyah. Hemm...cantik (ya iyalaah). Semua Idol Group pasti cantik-cantik. Mutlak! Tak tertolak! Tapi semakin saya jelajahi foto-foto selfie Ngadiyah, semakin saya merasakan ada sesuatu yang aneh menjalari diri saya. Nafsu? Bukan,,,bukan! Ngadiyah masih cukup santun berbusana di dalam foto-fotonya. Ciri-ciri fisik Ngadiyah-lah yang membuat saya kelimpungan. #ladalaahhh

Sejak kecil hingga detik saya menulis tulisan ini, saya mengkonstruksi pemahaman bahwa cantik itu adalah ‘dia’ yang kulitnya putih, rambutnya panjang-lurus tergerai, berkacamata dan berwajah oriental. Ini sudah pakem rumus cewek cantik versi saya. Terdengar fisik-oriented. Biarin. Saya cowok normal yang juga suka melihat cewek cantik dan menilai cewek dari fisik. Saya nggak mau munafik dalam hal ini.

Nah, masalah mulai muncul karena kriteria Mbakyu Ngadiyah ini benar-benar klop 100% dengan kriteria yang saya idam-idamkan sebagai “cewek cantik.” Setiap manusia memiliki kriteria minimal tentang sebuah objek/benda yang disukainya. Misalkan saja nama teorinya: “hukum ketertarikan-kepemilikan,” Dalam hukum ini, semakin banyak kriteria yang dipenuhi suatu benda/objek, maka semakin ingin kita memiliki benda/objek tersebut. #teoriNgawur

Misalkan kamu sedang berbelanja di toko. Kamu ingin membeli piring yang ringan, tahan panas, anti pecah, dan harganya murah. Sepanjang pencarian kamu di toko, kamu cenderung akan memilih piring yang paling sesuai dengan kriteria kamu. Meski tidak semua kriteria terpenuhi, pilihan kamu pasti akan jatuh pada piring yang memenuhi kriteria paling banyak.

Kasus Ngadiyah juga begitu. Mbakyu Ngadiyah benar-benar telah berhasil membuai saya karena kecantikannya. Serius. Dan ini berbahaya bagi saya karena dalam waktu singkat saya telah tertarik untuk sering menatapnya lekat-lekat. Imajinasi saya langsung melambung tinggi bersama Ngadiyah. Parahnya lagi, Mbakyu Ngadiyah ini pandai menjual kecantikannya. Hafal mati dengan ‘angel’ foto terbaik yang bisa membuat wajahnya terlihat jauh lebih cantik dari aslinya. Dan setelah puluhan foto diupload di media sosialnya, ramailah para fans mengomentarinya.

Ngadiyah ini sepertinya juga sangat faham dengan mau-nya fans itu apa. Update foto selfie Ngadiyah yang menggugah mata untuk melek laris manis diburu fans. Hampir setiap aktivitasnya terpublikasi rapi dengan sisipan foto-foto selfie kinyis-kinyis. Mau makan, mau tidur, mau joget, semua dipublikasikan. Akibatnya, fans bisa merasakan “kedekatan langsung” dengan idolanya meski secara fisik tidak saling bersitatap. Dalam penerawangan saya, fans bisa sampai pada level membayangkan Ngadiyah ini sebagai pacar/kekasihnya. Itulah hebatnya media sosial. Jadi jangan heran dengan tingkah para fans ini untuk memenuhi fanatismenya. Memajang foto idolanya besar-besar di kamar atau keluar banyak duit buat nonton konser sang idola hanyalah sebagian kecil dari perilaku absurd yang muncul akibat fanatisme yang menggejala tersebut. #absurd

Akhir kata, berhati-hatilah dalam mengidolakan seseorang. Alangkah baiknya bila kita mengidolakan sosok yang memang pantas diidolakan karena memberi teladan yang mulia. Jangan sampai fanatisme yang muncul berubah menjadi pemujaan berlebihan layaknya pemujaan orang-orang jahil pada berhala-berhala yang tiada mendatangkan manfaat dan mudharat. Saya nggak mau berlama-lama menatap Mbakyu Ngadiyah. Takut kepincut nggak ketulungan gara-gara saking cantiknya. Saya pun mengklik tombol UNFOLLOW sesegera mungkin. Saya sungguh... Nggak...nggak kuat #melambaiKamera