Subscribe:

Labels

Wednesday 13 August 2014

JUDUL BARU SEMANGAT BARU

Yeeyeye...tralalala...
Setelah sekian lama vakum dari kandang sapi, eh dari blog ini, akhirnya saya kembali update. Fiuh...masalah klasik sih, masih terus mencari formulasi khusus untuk tetap konsisten menulis. dan yang baru dari update-an saya kali ini tentu saja di bagian JUDUL.

Blog ini awalnya dinamai “Catatan Harian Yusuke Niwa.” Tapi belakangan saya pikir-pikir judulnya teramat sangat tidak relevan! Ini pembohongan publik namanya. Lha wong blog-nya nggak update tiap hari kok, berani-beraninya ngasih label “Catatan Harian.” Salah-salah saya nanti dituntut orang banyak, diarak ramai-ramai oleh pembaca blog ini dengan tuduhan telah melakukan tindakan makar dengan membohongi publik. Belum lagi tuduhan pencemaran nama baik, konspirasi, pencitraan, bla bla bla (*skip skip mulai ngelantur)

Karena itulah blog ini beralih judul menjadi “TEH ANGET’s Blog” seperti yang kamu simak saat ini. Pemilihan nama Teh Anget terinspirasi dari nostalgia saya jaman SMA dulu. Tepatnya sewaktu saya membuat grup drama (bukan boyband atau idol grup lho ya). Teh Anget adalah nama grup saya saat pelajaran Bahasa Indonesia. Namanya juga asal comot, salah satu teman saya mengusulkan nama itu. Simpel saja, “Teh Anget.”

Nah, kalo ditelisik dari kacamata filosofisnya sih, teh anget ya cuma sekedar teh. Benda hangat hasil perkawinan silang antara pucuk daun teh pilihan dan secangkir air hangat. Di rumah saya, teh anget biasa disajikan saat menerima tamu atau pas ada acara hajatan keluarga. Maknanya? Sekedar simbol keramahan—simbol kehangatan bahwa si tamu itu benar-benar diterima di rumah saya. Jadi kalau esok lusa kamu mampir ke rumah saya dan dapet suguhan teh anget, itu berarti kedatangan kamu diharapkan empunya rumah. Ciyeee...

Anyway, bahasan tentang teh anget yang kamu baca barusan murni pandangan filsafat pribadi saya lho ya. Nggak ada referensi dari buku atau situs-situs tertentu. Saya juga tidak tahu apakah ada yang sepemikiran dengan saya tentang teh anget ini. So, sebelum mengharakiri, eh, mengakhiri tulisan yang semakin ngelantur ini saya cuma mau mengucapkan “Minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin.” (mumpung masih bulan Syawal). Mohon dimaafkan ya. Semoga blog ini bisa semakin fresh dan update dengan hadirnya judul baru. #Semogaaa...