Subscribe:

Labels

Tuesday 15 July 2014

Karena Hidup (Tak) Selalu Tentang Menyenangkan

Karena boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” (2: 216)

Kecil dimanja, remaja dipuja, muda kaya raya, tua banyak harta, mati masuk surga.” Ahh...enaknya kalau hidup kita bisa stabil seperti itu. Sejak kecil hidup enak, sampai usia senja. Hingga setelah mati pun masih hidup enak. Ideal banget. Tapi sayangnya, impossible. Dalam hidup ini tidak selamanya kita bisa melakukan segala sesuatu yang menyenangkan.

Seringkali kita dipaksa, atau memang terpaksa untuk melakukan sesuatu yang tidak kita sukai. Kalau kita hanya hidup berdasarkan senang dan tidak senang, kita tidak beda dengan bayi. Bayi mengerjakan segala sesuatu hanya dilandasi rasa senang atau tidak senang, suka atau tidak suka. Tidak lebih. Lantas apakah kita lebih memilih ‘menjadi bayi’ selamanya untuk bisa menetek manisnya ‘susu kehidupan’ hingga tanpa sadar maut menjemput kita saat lagi enak-enaknya tiduran?



Pergilah ke rumah sakit. Lihatlah tubuh-tubuh yang terkulai tak berdaya di sana. Biarpun pasien dirawat di bangsal VIP, tetap saja mereka harus berpayah-payah (baca: tersiksa) berobat untuk bisa sembuh. Analoginya, hidup memang tak selamanya bisa diisi dengan hal-hal yang kita suka. Bahkan kalau mau jujur, ada lebih banyak hal yang tidak kita suka, tapi sejatinya kita harus melakukannya untuk bisa menjadi pribadi yang lebih bermanfaat.

Contoh, menulis dan membaca itu aktivitas membosankan. Serius. Negara kita tergolong paling rendah minat bacanya dibanding negara-negara asia tenggara lainnya (#fakta). Padahal kalau mau jujur (lagi), justru dari aktivitas yang bagi sebagian besar orang membosankan itulah, kita bsia memetik hikmah yang luar biasa. Dengan membaca dan menulis kita tidak hanya mengasah kemampuan berpikir kita, tapi juga membangun peradaban. Itu baru dalam konteks membaca dan menulis. Di luar sana ada jutaan aktivitas lain yang bisa kita lakukan untuk mengembangkan potensi diri kita menjadi makhluk dunia yang bisa memberi manfaat pada banyak orang.

Belajar itu tak mengenakkan. Kalau salah dimarahi, kalau tak lulus ujian malu. Tapi kalau kita tidak mau belajar, tidak mau sekolah, yaaa mau jadi apa kita? Luntang-luntung nggak jelas kayak yang sering jalan-jalan di trotoar jalan tanpa busana (hehehee).

So, bersabarlah dengan hal-hal yang tidak kita suka. Pandai-pandailah memaknai hal-hal yang tidak kita suka. Boleh jadi, ada kebaikan yang dapat kita peroleh saat kita menekuni sesuatu yang tidak kita suka. Tapi perlu saya tegaskan, konsteks tulisan ini adalah untuk hal-hal yang positif lho ya. Jangan disalahartikan. Bijaklah membaca dari berbagai sudut pandang. Semangat pagi!!! 

0 comments:

Post a Comment