Subscribe:

Labels

Monday 28 March 2016

UKS (Unit Kemalasan Siswa)


Bukannya aku malas belajar,
aku hanya merasa—jenuh.

Pada dasarnya, UKS adalah salah satu fasilitas sekolah yang dipakai untuk memberikan pertolongan pertama pada warga sekolah yang mengalami gangguan kesehatan ringan, seperti: pingsan, pusing, mual, lecet, memar, dan sejenisnya. Tapi bagi saya, UKS tidak jauh beda dengan “penginapan kelas melati” yang menyediakan fasilitas kasur, selimut, dan bantal gratis di sekolah. Dengan berbagai fasilitas penginapan, UKS pun dianggap sebagai tempat paling nyaman di sekolah.

Berbeda dengan ruang-ruang kelas yang terkesan horror, ruang UKS memiliki tingkat kenyamanan yang jauh lebih baik. Di UKS, kita bisa menikmati kasur yang empuk dan bantal yang nyaman. Jika cuaca dingin, kita cukup menggelar selimut untuk menghangatkan tubuh. Di UKS, kita bisa melupakan kepenatan belajar—meski hanya sejenak. Di UKS pula kita bisa mendapat segelas teh hangat dan kudapan gratis dari guru, yang jarang kita jumpai di kantin.

Sementara di kelas, fasilitas yang ada tidak pernah senyaman ruang UKS. Di kelas, kita tidak bisa merasakan kasur yang empuk atau bantal yang nyaman. Satu-satunya benda yang dianggap “paling nyaman” di kelas hanya sebuah bangku kayu, yang lebih sering membuat pantat murid menderita daripada merasa nyaman. Tidak mengherankan, jika ruang UKS kerap disalahgunakan para murid sebagai tempat “melarikan diri”.

Penyalahgunaan ruang UKS memang tidak bisa dibenarkan. Tapi di sisi lain, kita tidak bisa mengabaikan rasa jenuh dan kelelahan murid saat belajar. Metode pembelajaran yang monoton dan proses pembelajaran yang kaku seringkali membuat murid tidak betah berlama-lama di kelas. Pada akhirnya, rasa jenuh dan kelelahan itu terakumulasi, hingga para murid terdorong untuk membolos. Berhubung ruang UKS adalah satu-satunya tempat yang memungkinkan murid membolos tanpa harus meninggalkan sekolah, UKS pun terpilih sebagai “lokalisasi pelarian” paling strategis.

 Murid hanya perlu mengeluh sakit pada bagian tubuh tertentu, kemudian berpura-pura lemas dengan memasang wajah pucat. Seorang “pembolos profesional” biasanya sangat mahir memucatkan wajahnya hingga terlihat seperti seperti orang sakit betulan. Untuk mempermudah izin mbolos ke UKS, murid memakai gangguan kesehatan yang tidak bisa diketahui langsung, seperti: mual, pusing, dan sakit perut. Berbeda dengan gangguan kesehatan seperti “panas,” yang bisa diketahui langsung dengan termometer atau rabaan tangan—keluhan seperti pusing dan meriang tidak memiliki alat ukur tertentu untuk mengetahui seberapa parah sakit si penderita. Orang lain hanya bisa menyimpulkan berdasarkan keluhan-keluhan yang disampaikan si penderita.

Untuk itu, sekolah perlu membuat regulasi khusus untuk mengantisipasi penyalahgunaan ruang UKS. Sekolah perlu memiliki petugas UKS yang bertanggung jawab penuh terhadap penggunaan ruang UKS. Petugas UKS akan mencatat informasi tentang murid yang dirawat di ruang UKS, meliputi gangguan kesehatan yang dirasakan, tindakan perawatan, dan obat-obat apa saja yang dberikan. Petugas UKS juga berwenang dalam memberikan izin penggunaan ruang UKS dan menentukan apakah murid yang sakit perlu dirawat di UKS, diantar pulang, atau langsung dilarikan ke rumah sakit. Di sinilah peran petugas UKS menjadi sangat vital untuk mengantisipasi penyalahgunaan ruang UKS.

Petugas UKS perlu mencurigai keluhan murid yang tidak wajar. Keluhan-keluhan seperti pusing, mual, dan sakit perut patut diselidiki kebenarannya, sebelum memutuskan apakah murid itu benar-benar sakit atau hanya cari-cari alasan untuk membolos. Jika penjelasan murid rancu, petugas UKS bisa langsung mengantar murid ke rumah sakit atau layanan kesehatan terdekat untuk pemeriksaan medis yang lebih akurat.

Tulisan ini saya tujukan pada pihak sekolah agar mereka mengantisipasi penyalahgunaan ruang UKS. Jangan sampai iktikad baik ruang UKS ternodai ulah oknum murid yang menjadikannya tempat membolos. Jika sekolah kerepotan mengurus UKS, hapus saja ruang UKS. Jauh lebih baik jika sekolah menyediakan mobil ambulance atau kendaraan khusus yang bisa mengantarkan murid ke rumah sakit langsung. Gitu aja kok repot!


NB:

Untuk ‘kalian’ yang merasa pernah membolos ke ruang UKS, saya harap kalian tidak tersindir.

1 comments:

Unknown said...

UKS punya aura tersendiri dan memberikan kenyamanan ketika lagi males belajar di kelas, pura-pura sakit untuk bisa tidur di UKS. Duh murid macam apa itu yak wkwk

Post a Comment