Subscribe:

Labels

Sunday 24 May 2015

Alasan Kenapa Urusan Takdir dan Masa Depan Tidak Pernah Bisa Dipastikan

Jika segala sesuatu yang terjadi di dunia ini mutlak karena takdir, buat apa Tuhan menuntut kita untuk beramal? Bisakah kita berhenti beramal kemudian setelah tabungan amal kita dirasa cukup kita katakan: “Saya pasti ditakdirkan Tuhan untuk menjadi penghuni surga”  (?)

Ah, bagi saya pribadi takdir adalah rahasia-Nya. Tahu apa kita—makhluk yang sering lalai dan lupa—tentang takdir? Karena ketidaktahuan manusia tentang takdir itulah yang mendorong manusia untuk beramal, bekerja, mengupayakan perbaikan nasibnya. Poin pentingnya di situ—ketidaktahuan yang menyemangati diri manusia untuk berbenah dan selalu mempersiapkan diri.

Manusia tidak pernah tahu sampai umur berapa dia hidup. Karena ketidaktahuan itulah dia mempersiapkan bekal terbaik menjemput kematiannya. Manusia juga tidak tahu akan ke surga atau ke nerakakah dia? Maka manusia beramal saleh agar mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. Manusia juga tidak tahu rezeki macam apakah yang akan ia dapatkan hari ini? Karena itu ia berusaha menjemput rezeki dengan bekerja keras.

Bayangkan seandainya kau tahu bahwa kau ditakdirkan akan menjadi orang kaya, apakah kau akan tetap bekerja keras mencari uang, atau sebaliknya—duduk bermalas-malasan sambil menunggu gepokan uang jatuh dari langit? Atau seandainya kau tahu bahwa kau dijamin Tuhan masuk surga, apakah kau akan tetap giat beramal?

Ketidaktahuan manusia tentang takdir itulah yang membuat manusia berusaha. Ketidaktahuan itu sendiri adalah salah satu unsur seni kehidupan. Karena seandainya kehidupan ini seperti matematika—serba pasti, maka tidak akan ada drama dalam kehidupan ini. Tidak akan ada pengharapan. Tidak akan ada lagi usaha. Bahkan Tidak ada lagi doa-doa yang teruntai ke langit. Manusia akan terjebak pada pemikiran sesat: “Ah, kerja nggak kerja takdir saya ya segini-gini aja kok.”

Kau pun demikian. Takdir manusia biarlah Tuhan yang menuliskan. Tugas manusia adalah memantaskan dirinya untuk takdir terbaik dari Tuhan dengan beribadah, beramal dan berusaha sebaik mungkin. Itulah mengapa kehidupan ini selalu pantas  kau syukuri.

0 comments:

Post a Comment