Subscribe:

Labels

Sunday 17 May 2015

Blog Terlantar

Setelah sekian  lama blog ini terbengkalai, akhirnya saya kembali menemukan mood untuk menulis blog ini lagi. Saya tidak bisa ngeles dengan alasan macam-macam untuk mengabaikan blog ini. Saya tidak bisa ngeles blog ini terbengkalai karena tugas-tugas kuliah yang menumpuk—karena saya sudah resmi graduated Desember 2014 lalu (alhamdulillaah). Saya juga tidak bisa ngeles karena sibuk travelling bareng pacar karena semenjak saya mengalami renaissance 5 tahun yang lalu saya keukeuh meninggalkan dunia gemerlap pacaran.

Akhirnya, here I am. Di sinilah saya berada. Blog ini kembali saya tulisi. Bagi saya, blog ini ibarat mini diary. Dan berhubung saya laki-laki, tidak pantas rasanya bila saya harus menuliskan segala keluh kesah dan cerita absurd saya dalam buku sampul merah bertuliskan “DIARY”. Maka blog inilah yang menjadi pelampiasan segala uneg-uneg saya selama ini.

Sudah lama saya menyadari bawa menulis adalah proses berpikir. Jika kita berpikir maka sebaiknya kita menulis. Belakangan saya kembali tersiksa dengan sedemikian banyaknya pikiran-pikiran dalam otak saya. Segala ide, gagasan, kritik, nasihat, dan stress membaur mengisi pikiran saya menuntut pelampiasan. Dan menulis adalah satu-satunya jalan yang bisa saya tempuh untuk membuat pikiran saya lebih tertata.

Bayangkan, otak ini ibarat ruang arsip. Karena suatu hal ruang arsip ini menjadi sangat berantakan. Dokumen-dokumen berserakan, saling bercampur satu sama lain. Tidak ada lagi kategorisasi dokumen. Semua tercecer dimana-mana. Saya pun sulit untuk mengendalikan pikiran-pikiran saya sendiri. Saya harus memutuskan untuk mulai menatanya.

Dan alat bantu penataan otak dan psikis saya itu adalah blog ini. Tempat di mana segala curah gagasan saya berada. Tempat di mana kertas dan pulpen tak lagi cukup bagi saya untuk mengungkapkan semua. Dan berhubung saya netizen aktif, maka saya lebih berkenan menulis di sini. Perdemit* (bahasa halus untuk mengganti kata “perset*n”) dengan siapa saja yang kebetulannyasar di blog absurd ini.


Cukuplah blog ini yang ditelantarkan. Kalau anak manusia jangan ditelantarkan yah. Piss.