Subscribe:

Labels

Thursday 30 January 2014

Gunakan Waktumu Sebelum Habis Umurmu

Tanpa kita sadari hidup ini penuh dengan pertempuran. Ada lebih banyak pertempuran terjadi dalam diri kita daripada apa yang sering kita saksikan di layar kaca. Pertempuran diri kita dengan hawa nafsu, pertempuran zat antibodi kita melawan kuman penyebab penyakit, pertempuran diri kita dengan kenangan pahit masa lalu, atau mungkin pertempuran kita dengan waktu. Ya, pertempuran kita dengan waktu. (?)

Semua orang tahu betapa pentingnya waktu. Ada yang bilang “waktu adalah uang.” Tapi saya lebih suka menyebutnya modal. Jika waktu adalah uang, maka besar kemungkinan kita akan menghamburkannya sia-sia. Beda halnya jika waktu adalah modal. Kita akan terlecut untuk menginvestasikan modal tersebut dengan baik melalui aktivitas-aktivitas positif nan produktif.

Waktu adalah musuh yang selalu menang. Kita tak kuasa sedikit pun melawannya. Meski semua arloji dan jam dinding di dunia dihancurkan, waktu akan terus berjalan gagah. Konstan. Memberikan modal berharga bagi siapapun yang memahami keberadaannya. Saking berharganya, banyak orang yang berandai-andai bisa menciptakan mesin waktu. Dengan mesin itu kita bisa kembali ke sekian jam hingga abad yang lalu. Entah sekedar ingin bertamasya atau memang ingin memperbaiki masa lalu untuk kebaikan masa depan. Ah, angan yang terlalu tinggi. Gila. Tentu saja.

Waktu adalah pedagang yang tak pernah rugi, tapi kehadirannya bisa membuat rugi banyak orang. Tentu saja orang-orang yang rugi karena waktu adalah orang-orang yang tak pernah mau memahami hakikat waktu dan malah menyia-nyiakan waktunya tanpa upaya. Lantas, kenapa hari ini masih ada anak manusia yang duduk manis bertopang dagu menunggu rejeki datang? Masih percaya kalau hujan emas akan turun dari langit? Masih percaya bahwa Tuhan bisa menghadirkan mukjizat yang membuatmu kaya dalam sekejap tanpa upaya? Lupakan. Saya dan semua orang juga pasti tahu bahwa orang yang lebih keras berupaya dan lebih sabar menghadapi ujian-Nya, jauh lebih pantas beroleh rezeki dari langit.

Bergegaslah bekerja, bertindak nyata, seakan hidupmu akan berakhir esok. Bergegaslah, jangan sampai ada sesal di hari esok. Bergegaslah agar lebih banyak kesempatan yang kau peroleh. Kesempatan untuk belajar lebih banyak hal baru, kesempatan untuk lebih banyak berbagi dengan orang-orang yang kau kasihi, dan kesempatan untuk lebih mendekatkan diri pada Tuhanmu, Tuhan semesta alam.