“Orang hanya akan mendapatkan sebatas
apa yang diniatkannya”
Pada Hari Kiamat, seorang yang mati syahid didatangkan
menghadap Allah. Kepadanya, ditampakkan kenikmatan-kenikmatan yang akan diperolehnya.
Allah berfirman: "Amalan apa yang telah engkau
kerjakan di dunia sehingga engkau merasa berhak memperoleh
kenikmatan-kenikmatan itu?"
Orang itu menjawab: “Aku berperang untuk membela
agama-Mu, Ya Tuhan, sehingga aku terbunuh dan mati syahid.”
Allah berfirman “Engkau berdusta! Sesungguhnya engkau
berperang semata-mata supaya engkau dikatakan sebagai seorang pemberani dan
memang engkau sudah dikatakan seperti itu.”
Allah pun memerintahkan agar orang itu diseret dan
dilemparkan ke dalam api neraka.
Kemudian didatangkanlah seorang lelaki yang belajar suatu
ilmu agama dan mengajarkannya, serta fasih membaca Al-Quran. Kepada lelaki itu,
ditampakkan kenikmatan-kenikmatan yang akan diperolehnya.
Allah berfirman: "Amalan apa yang telah engkau
kerjakan di dunia sehingga engkau merasa berhak memperoleh
kenikmatan-kenikmatan itu?"
Orang itu menjawab: “Aku menyibukkan diri mempelajari ilmu
agama dan mengajarkannya pada orang lain. Aku juga membaca Al-Qur’an dengan
mengharap keridhaan-Mu.”
Allah berfirman “Engkau berdusta! Sesungguhnya kau belajar
ilmu agama supaya engkau dikatakan sebagai orang alim. Engkau membaca Al-Qur’an
supaya engkau dikatakan sebagai orang yang pandai membaca Al-Qur’an dan memang
engkau sudah dikatakan seperti itu.”
Allah pun memerintahkan agar orang itu diseret dan
dilemparkan ke dalam api neraka.
Kemudian didatangkan lagi seorang lelaki yang telah
dikaruniai kelapangan hidup dan harta benda yang melimpah. Kepada lelaki
itu, ditampakkan kenikmatan-kenikmatan yang akan diperolehnya.
Allah berfirman: "Amalan apa yang telah engkau
kerjakan di dunia sehingga engkau merasa berhak memperoleh
kenikmatan-kenikmatan itu?"
Orang itu menjawab: “Aku selalu mendermakan harta
benda yang aku miliki karena mengharapkan keridhaan-Mu.”
Allah berfirman “Engkau berdusta! Sesungguhnya engkau melakukan
itu supaya engkau dikatakan sebagai seorang dermawan dan memang engkau sudah
dikatakan seperti itu.”
Allah pun memerintahkan agar orang itu diseret dan
dilemparkan ke dalam api neraka.
Tiga orang saleh itu
justru menjadi orang-orang yang pertama kali masuk neraka hanya karena niat yang tidak lurus. Sebegitu pentingnya perkara niat sampai-sampai bisa menggelincirkan orang yang seharusnya masuk surga ke dalam neraka.
Saya mulai membayangkan jika blog yang saya tulis tidak dilandasi niat yang lurus. Boleh jadi nasib saya tidak jauh beda dengan ketiga orang saleh itu. Karena itu, perbuatan baik saja tidak cukup, kita juga harus mati-matian menjaga niat.
* * *
Beberapa saat kemudian, seorang blogger didatangkan menghadap Tuhan. Kepada blogger itu, ditampakkan kenikmatan-kenikmatan yang akan diperolehnya.
Tuhan berfirman: "Amalan apa yang telah engkau
kerjakan di dunia sehingga engkau merasa berhak memperoleh
kenikmatan-kenikmatan itu?"
Blogger itu
menjawab: “Saya menghabiskan sepanjang umur saya untuk menulis di blog dan
menyebarkan ilmu yang bermanfaat bagi kemaslahatan orang banyak. Semua saya
lakukan demi mengharap keridhaan-Mu.”
Tuhan berfirman: “Engkau berdusta! Sesungguhnya engkau
melakukan itu supaya blog-mu ramai dikunjungi
orang. Engkau rajin menulis supaya blog-mu
cepat terindeks mesin pencari dan mendapat dollar dari AdSense. Engkau membuat
blog supaya dikatakan sebagai orang keren yang dikenal banyak orang dan memang
engkau sudah dikatakan seperti itu.”
Tuhan pun memerintahkan agar orang itu …………………………………….
0 comments:
Post a Comment