Subscribe:

Labels

Friday 19 February 2016

5 Penyebab Utama Kecelakaan Lalu Lintas


Kenapa Jorge Lorenzo bisa juara motoGP?
Karena sepanjang balapan,
dia tidak pernah berpapasan dengan kendaraan dari lawan arah

Jika kebetulan rumah kalian terletak di pinggir jalan, dekat perlintasan lampu merah, atau di sebelah persimpangan, boleh jadi kalian sering mendapati kecelakaan di sana. Saat lalu lintas kendaraan padat, mobil-motor saling berpacu dengan kawanan bus-truk, lokasi-lokasi tersebut sangat ‘strategis’ untuk tempat kecelakaan.

Seperti yang pernah dilansir Departemen Perhubungan di situs resminya, setiap 9,1 menit terjadi kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Itu artinya, dalam tempo 2x45 menit pertandingan sepakbola, terjadi 10 kecelakaan lalu lintas. Mengerikan! Tak heran jika kecelakaan lalu lintas memegang predikat pembunuh” terbesar ketiga di dunia—setelah penyakit jantung dan TBC.

Mengapa kasus-kasus kecelakaan begitu sering terjadi di jalanan?

Dengan meningkatnya volume kendaraan bermotor di jalan, peluang terjadinya kecelakaan lalu lintas semakin tinggi. Apalagi jika tingkat kesadaran pengendara dalam hal safety riding  rendah. Para pengendara yang kalap sering memacu kendaraannya kencang-kencang, ngetem sembarangan, menerobos lampu merah, menyalip di tikungan, semua itu tidak hanya berbahaya bagi dirinya tapi juga mengancam keselamatan orang lain.

Berdasarkan penuturan saudara, pengalaman, dan kronologi kecelakaan di surat kabar, saya merumuskan beberapa faktor penyebab kecelakaan. Setidaknya ada 4 penyebab yang mendasar dalam kecelakaan lalu lintas:

 *   *   *

1. Buru-Buru
Demi serbuk nutris*ri yang tertiup angin, buru-buru di jalan tidak hanya membuat kita lupa barang bawaan, tapi juga membahayakan nyawa orang lain. Faktor buru-buru akan mendorong pelakunya untuk melakukan kesalahan kedua, yaitu: ngebut.

Ketika seseorang buru-buru, kesadarannya tidak di jalan. Pikirannya lebih dulu melayang pada hal-hal di luar berkendara. Takut kuliahnya terlambat, takut dimarahi boss, takut dimarahin pacar yang sudah lama nunggu, dan semua itu membuatnya gagal fokus pada aktivitasnya berkendara. Jadi, hal pertama yang akan menyelamatkanmu dari kecelakaan di jalan adalah “JANGAN BURU-BURU!”


2. Kecepatan Tinggi / Ngebut
Tidak ada istilah “alon-alon waton kelakon”. Bagi para pengendara yang sedang buru-buru ngebut adalah pilihan paling logis—meski nekat. Masalahnya, kebanyakan kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa bermula karena kendaraan yang dipacu dengan kecepatan tinggi.

Dalam pelajaran fisika, kita diajari bahwa “Semakin cepat laju suatu benda, semakin besar pula momentumnya.” Artinya semakin kalian ngebut, maka semakin keras pula benturan yang akan kalian terima saat menabrak.

Itu sebabnya, banyak korban kecelakaan yang tewas dalam perjalanan ke rumah sakit akibat terjadinya pendarahan hebat (terutama di kepala). Hal itu tidak lepas dari kerasnya benturan yang diterima si korban karena memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi.

Karena itu, kalian akan baik-baik saja selama memperhatikan batas kecepatan kalian. Kalau pun apes menabrak, boleh jadi level keparahannya tidak seberapa, dengan catatan kalian melaju pelan.


3. Melanggar Marka/Rambu-Rambu Lalu-Lintas
Melanggar marka jalan adalah ke-khilaf-an yang paling saya benci. Meski terkesan sepele, perbuatan ini bisa menyebabkan kecelakaan fatal. Petugas Dishub yang membuat marka jalan sudah mempertimbangkan banyak faktor, salah satunya faktor blindspot (titik buta).

Blindspot  atau titik buta adalah suatu kondisi di mana seorang pengendara tidak bisa melihat kendaraan dari lawan arah. Blindspot ini biasa terjadi di tikungan, di persimpangan, atau terbentuk secara situasional di tengah pergerakan kendaraan lain.

Ketika penglihatan si pengendara terhalang blindspot, pengendara itu akan kesulitan memprediksi kendaraan dari lawan arah. Jika keputusan yang diambil keliru, (misalnya ngotot nyalip di tikungan), maka akibatnya akan sangat fatal.

Jadi, silahkan saja kalau mau mendahului kendaraan lain. Tapi, pastikan dulu pandangan kalian tidak terhalang blindspot. . Pastikan juga kalian menyalip saat marka jalan bergaris putus-putus, bukan garis linier memanjang (non putus-putus)—seperti di tikungan atau tanjakan berkelok-kelok.


4. Kejadian Tak Terduga
Ban meletus, rem blong, jalanan licin, penyeberang nyelonong, angin kencang, lampu mati, dan lubang di jalan adalah beberapa contoh kejadian tak terduga yang bisa menyebabkan kecelakaan. Kita tidak bisa memprediksi hal-hal tersebut sehingga keberadaannya sulit dihindari.

Meski begitu, setidaknya kita bisa mengupayakan ‘jalan selamat,’ misal dengan rajin mengecek kondisi ban, mengecek minyak rem, mewaspadai lubang di jalan, dan lebih berhati-hati dalam berkendara.


5.  Kelalaian Pengendara
Mengemudi saat kondisi tubuh lelah, mengantuk, mabuk, atau dalam pengaruh obat-obatan sangat berbahaya dan sering menjadi penyebab kecelakaan. Dengan kondisi tubuh seperti itu, daya konsentrasi jauh menurun. Kesadaran saat berkendara juga tidak optimal. Jika nekat berkendara, maka resiko terjadinya kecelakaan akan semakin besar.

 *   *   *

Tulisan ini bukan bermaksud mendoakan kalian agar celaka di jalan. Sebaliknya, tulisan ini mengajak kalian untuk mengedepankan safety riding. Jangan merasa sok di jalan. Tak peduli kalian bawa Alphard, Ninja, atau sekalian Ducati. Jika kalian menabrak orang lain, kalian dalam masalah.

Berhati-hati di jalan memang tidak menjamin kita selamat. Tapi setidaknya, hal ini bisa memperkecil resiko terjadinya kecelakaan. Jangan lupa, berdoalah sebelum berkendara agar Tuhan berkenan melindungi kita dan selamat sampai tujuan.


Jadi, apalah artinya ngebut, jika akhirnya malah benjut? Apalah artinya sebuah motor sport, mobil sport, jika kelakuan pengemudinya malah idiot? Peduli setan mau dibilang cemen kek, mau dikatain keong kek, yang penting kita fokus selamat sampai tujuan. Ingat pesannya Mbak Wiwik Sagita: “Emanen nyawamu!

0 comments:

Post a Comment