“Jika
curhat itu berguna, curhatlah pada seorang dokter atau polisi.
Yang satu akan mencari cara
menyembuhkan penyakitmu,
yang satunya lagi akan
menangkap orang yang jahat padamu.”
(Hatake Niwa)
Beban hidup
memang tidak bisa kita tanggung sendirian. Terkadang kita dibuat sesak karena
masalah-masalah yang tak kunjung reda. Dalam kondisi itu, kita merasa berhak
mengungkapkan masalah kita pada orang lain yang sekiranya bisa membantu kita. Kita
menyebutnya “curhat.”
Tapi
pernahkah kita bertanya, apakah orang-orang yang kita curhati selama ini
benar-benar peduli pada penderitaan kita? Apakah mereka benar-benar takzim
mendengarkan setiap detail masalah yang sedang kita hadapi?
Melihat
realitas yang pernah saya alami, saya cenderung mengatakan: TIDAK.
Setiap orang
pasti memiliki masalah. Karena itu, tidak semua orang memiliki waktu untuk
mengurusi masalah orang lain. Kebanyakan orang tidak akan peduli pada
penderitaan kita. Mereka pikir itu bukan urusan mereka. Hanya saja, karena
alasan pertemanan, kepedulian, dan rasa setia kawan, mereka mau menjadi tempat
curhat untuk kita (meski dalam kondisi terpaksa sekalipun).
Karena itu,
kita perlu mencari tahu apa sih yang kita inginkan dari curhat? Solusi? Pilihan
baru? Atau sekedar teman bicara? Well,
jika kita menginginkan solusi, akan lebih baik jika kita curhat pada
orang-orang yang memang memiliki kualifikasi untuk menolong kita (seperti
dokter, psikolog, polisi, atau konsultan keuangan). Sebaliknya jika kita
menginginkan teman bicara, kita harus mencari waktu yang tepat saat orang yang
ingin kita curhati sedang nyaman atau tidak dirundung masalah.
Hal ini
penting sekali agar orang yang kita curhati tidak merasa risih. Apalagi jika
kita termasuk tipe orang yang suka mengeluh. Siapapun pasti jengah jika berulang
kali mendapat keluhan yang sama, masalah yang sama, dan dari orang yang sama, seakan-akan
orang yang curhat itu tidak pernah belajar dari curhatan sebelumnya.
Tidak
selamanya ada bahu untuk bersandar. Ada kalanya kita harus berjuang sendiri
tanpa banyak mengeluh ke sana kemari. Karena sebaik apapun teman curhatmu, hanya
diri kita sendiri yang bisa mengentaskan kita dari masalah.
Curhatlah,
sekedar untuk mendapatkan motivasi agar kita lebih kuat dalam menghadapi
masalah. Karena sekali lagi, tidak banyak orang yang benar-benar memahami
penderitaan kita. Nobody cares about our
pain, except ourself.
0 comments:
Post a Comment