Subscribe:

Labels

Monday 15 February 2016

Tak Selamanya Curhat Itu Berguna


Jika curhat itu berguna, curhatlah pada seorang dokter atau polisi.
Yang satu akan mencari cara menyembuhkan penyakitmu,
yang satunya lagi akan menangkap orang yang jahat padamu.
(Hatake Niwa)

Beban hidup memang tidak bisa kita tanggung sendirian. Terkadang kita dibuat sesak karena masalah-masalah yang tak kunjung reda. Dalam kondisi itu, kita merasa berhak mengungkapkan masalah kita pada orang lain yang sekiranya bisa membantu kita. Kita menyebutnya “curhat.”

Tapi pernahkah kita bertanya, apakah orang-orang yang kita curhati selama ini benar-benar peduli pada penderitaan kita? Apakah mereka benar-benar takzim mendengarkan setiap detail masalah yang sedang kita hadapi?

Melihat realitas yang pernah saya alami, saya cenderung mengatakan: TIDAK.

Setiap orang pasti memiliki masalah. Karena itu, tidak semua orang memiliki waktu untuk mengurusi masalah orang lain. Kebanyakan orang tidak akan peduli pada penderitaan kita. Mereka pikir itu bukan urusan mereka. Hanya saja, karena alasan pertemanan, kepedulian, dan rasa setia kawan, mereka mau menjadi tempat curhat untuk kita (meski dalam kondisi terpaksa sekalipun).

Karena itu, kita perlu mencari tahu apa sih yang kita inginkan dari curhat? Solusi? Pilihan baru? Atau sekedar teman bicara? Well, jika kita menginginkan solusi, akan lebih baik jika kita curhat pada orang-orang yang memang memiliki kualifikasi untuk menolong kita (seperti dokter, psikolog, polisi, atau konsultan keuangan). Sebaliknya jika kita menginginkan teman bicara, kita harus mencari waktu yang tepat saat orang yang ingin kita curhati sedang nyaman atau tidak dirundung masalah.

Hal ini penting sekali agar orang yang kita curhati tidak merasa risih. Apalagi jika kita termasuk tipe orang yang suka mengeluh. Siapapun pasti jengah jika berulang kali mendapat keluhan yang sama, masalah yang sama, dan dari orang yang sama, seakan-akan orang yang curhat itu tidak pernah belajar dari curhatan sebelumnya.

Tidak selamanya ada bahu untuk bersandar. Ada kalanya kita harus berjuang sendiri tanpa banyak mengeluh ke sana kemari. Karena sebaik apapun teman curhatmu, hanya diri kita sendiri yang bisa mengentaskan kita dari masalah.


Curhatlah, sekedar untuk mendapatkan motivasi agar kita lebih kuat dalam menghadapi masalah. Karena sekali lagi, tidak banyak orang yang benar-benar memahami penderitaan kita. Nobody cares about our pain, except ourself.

0 comments:

Post a Comment