Subscribe:

Labels

Saturday 6 February 2016

Pelajaran dari Hari Kebalikan


Jika kau seorang pendiam, belajarlah untuk berani bicara.
Jika kau seorang cerewet, maka belajarlah untuk diam.
(Hatake Niwa)

Saya termasuk penggemar kartun Spongebob Squarepants. Tentu saja alasan saya menyukai kartun tersebut berbeda dengan para balita dan anak-anak yang memandang Spongebob sebagai figur yang konyol. Bagi saya, Spongebob Squarepants lebih dari sekedar kartun yang mengumbar kekonyolan. Secara cerdas, Spongebob Squarepants juga menyisipkan pesan moral dan kritik sosial dalam setiap episodenya. Karena itu, tidak heran jika kartun yang bercerita tentang kehidupan bawah laut di kota Bikini Bottom itu bisa dinikmati semua kalangan usia.

Salah satu episode Spongebob Squarepants yang menarik bagi saya adalah episode Hari Kebalikan (Opposite Day). Dalam episode itu, Squidward tengah dibuat kesal oleh ulah jahil dua tetangganya, Spongebob dan Patrick. Karena tidak tahan lagi dengan kelakuan mereka, Squidward berencana untuk menjual rumahnya dan pindah. Squidward pun menghubungi sebuah agen properti. Setelah bernegosiasi, si agen properti menyetujui permintaan Squidward untuk menjual rumah.

Namun sebelumnya agen properti itu berencana mensurvey kelayakan rumah Squidward. Ia mensyaratkan rumah Squidward harus bebas dari segala bentuk gangguan ketertiban. Perkara ini sepele, tapi dengan adanya Spongebob dan Patrick di sebelah rumahnya, Squidward tidak berpikir penjualan rumahnya akan berhasil. Squidward memikirkan cara untuk membuat Spongebob dan Patrick tidak mengganggunya sampai agen properti itu selesai melakukan survey. Squidward pun menemukan ide untuk membuat sebuah hari di mana setiap orang harus melakukan hal-hal yang berkebalikan dengan kebiasaan-kebiasannya. Ia menamainya: “Hari Kebalikan.”

Pada Hari Kebalikan, Squidward benar-benar melakukan segala sesuatu di luar kebiasaannya. Pagi-pagi, Squidward sudah berbuat gaduh dengan genderang dan klarinetnya. Ia yang sering mengurung diri di rumah mendadak menjadi periang dan tak segan menyapa orang. Hari Kebalikan buatan Squidward sukses membuat Spongebob dan Patrick urung menjahilinya alih-alih berdiam diri di rumah masing-masing. Squidward merasa kehidupannya telah berubah menjadi lebih baik.

Di dunia nyata, tentu saja kita tidak bisa menerapkan gagasan Hari Kebalikan untuk menghentikan ulah tetangga yang menjengkelkan. Bahkan Hari Kebalikan itu sendiri memang tidak pernah ada. Tapi kita bisa memanfaatkan prinsip Hari Kebalikan untuk hal-hal yang positif seperti mengatasi kejenuhan saat bekerja.

Ya, semua orang pasti mengalami kejenuhan saat menjalani rutinitasnya. Dalam taraf tertentu, kejenuhan dapat menyebabkan motivasi dan produktivitas kerja kita menurun. Dale Carnegie mengungkapkan bahwa kebosanan termasuk salah satu faktor penyebab hasil kerja menurun di samping faktor-faktor psikologis lain seperti rasa sentimen, perasaan tidak dihargai, perasaan sia-sia, rasa diburu-buru, gugup, dan kecemasan. Di sisi lain, jika kita menyikapi kejenuhan itu dengan mengambil cuti kerja, jalan-jalan di pegunungan atau travelling ke luar kota, maka betapa banyak waktu dan biaya yang akan kita habiskan?

Alih-alih kita bisa meniru cara Squidward dengan menciptakan “Hari Kebalikan” versi kita sendiri untuk melawan rasa jenuh. Sebagai contoh, jika kita terbiasa bangun ‘mepet’ sehingga terburu-buru masuk kerja, di Hari Kebalikan kita akan bangun lebih pagi dan berangkat kerja lebih awal. Jika kita terbiasa banyak bicara, pada Hari Kebalikan kita bisa mencoba untuk lebih sering diam. Jika kita terbiasa melewati jalan A saat ke kantor, kita bisa beralih ke jalan B di Hari Kebalikan. Begitu seterusnya,

Perubahan-perubahan kecil pada kebiasaan kita dapat membantu mengatasi kejenuhan kerja yang dirasakan. Dengan cara itu, kita akan terlatih untuk selalu kreatif mencari hal-hal baru setiap harinya. Poin pentingnya: cobalah hal yang baru yang tidak biasa kita lakukan atau lakukan yang biasa kita lakukan dengan cara yang baru. Jika kita selalu menjalani rutinitas dengan cara yang sama dan pola pikir yang sama, bagaimana mungkin kita merasakan nikmatnya bekerja?

*   *   *

Sementara itu, di Bikini Bottom, Hari Kebalikan ternyata tidak berakhir bahagia bagi Squidward. Rencananya menjual rumah kandas karena Spongebob dan Patrick kembali berulah. Dua sejoli itu keliru menafsirkan Hari Kebalikan. Spongebob dan Patrick malah berpikir jika mereka harus “berubah-menjadi-Squidward” pada Hari Kebalikan. Mereka pun mempermak wajah mereka—menambahkan hidung besar khas Squidward—dan mulai bertingkah seperti seorang Squidward. Sialnya, petugas properti keburu datang tepat sebelum Squidward berhasil mengusir Spongebob dan Patrick dari rumahnya. Tak pelak, petugas properti turut menjadi korban kejahilan Spongebob dan Patrick. Rumah Squidward pun urung terjual. Ketika Hari Kebalikan berakhir, Squidward harus menerima kenyataan—tetap hidup bertetangga bersama kejahilan Spongebob dan Patrick.

0 comments:

Post a Comment